Kamis, 24 Mei 2012

Give me a Gee, Give me an A, Give me a L, Give me another A and close it with a U

G.A.L.A.U

Bukan soal patah hati, bukan juga karena ditinggal pergi..
Seberapa sering kita coba flash back 5-10 tahun ke belakang, to who we were -or who we thought we were- dan cuma bisa terheran-heran.. kok bisa ya kita jadi pribadi seperti kita sekarang???!!!

Lately, jadi sering bertanya sama diri sendiri, apa benar ya semua yang uda gue kerjain selama ini.. Is it really me? Is this who I want to be? Dan pertanyaan berikutnya selalu menyusul, akan seperti apakah gue 5-10 tahun mendatang? Semua perenungan ini berujung ke satu kata... GALAU.

Kenapa Galau? Entah... Rasanya semua serba bingung. Apakah gue bahagia dengan kondisi sekarang? Hmmm.. Sulit dijawab dengan iya dan tidak. Apakah gue menderita dengan kondisi sekarang? Jawabannya jelas TIDAK. Gue cukup bersyukur.. Punya kerjaan yang cukup bagus, punya keluarga yang supportif, punya teman-teman yang masih bisa diajak ngumpul, komunikasi dan bisa saling support. But then.. Sesuatu di dalam diri masih aja menggantung. Sepertinya ada yang masih jadi beban.. Sepertinya masih ingin something more.. Something bigger, something better.. And i feel lost :(


Minggu, 11 Desember 2011

Couples in the same office, can or can not?

Idealnya, melihat teman saling suka dan mulai ada pendekatan, kita bisa ikut berbahagia, atau bahkan ikut membantu mempercepat proses jadian-nya. Tapi, kalau teman itu kebetulan adalah rekan sekantor yang setiap hari bertemu muka dan terlibat langsung di project, bisa lain lagi ceritanya.. Apalagi ditambah dengan lokasi project di luar negeri dengan team member yang terbatas.
Can't help it sometimes, setiap pekerjaan pasti ada konfliknya. And having ur colleagues being close one another beyond professional status is like having an inside-ally within the team. Irritating >.<
Bukannya menentang hubungan pribadi di antara sesama kolega, tapi alangkah lebih baik kalau kolega yang berpasangan itu tidak involve di project yang sama. Satu pasangan dalam sebuah project sudah cukup potensial menimbulkan subyektivitas, apalagi dengan 2 pasangan... OMG
Belum lagi kondisi pekerjaan di luar negeri, those couples will tend to go together AS COUPLE. For those outside the couples? Get ready to find your own entertainment!!

Senin, 03 Oktober 2011

Panduan praktis untuk yang akan berkunjung ke Ho Chi Minh City, Vietnam


PLease note, mayoritas penduduk Vietnam tidak bisa berbahasa Inggris, bahkan yang sederhana sekalipun, kecuali di distric 1 (pusat kota) dimana bangunannya lebih modern, terdapat banyak shopping mall dan tempat2 berskala internasional lainnya. Beberapa restoran bisa melayani dengan bahasa Inggris dan bahkan menyediakan menu dengan bahasa internasional. But be aware, tidak semua pelayannya fasih berbahasa Inggris, jadi kadang kita tetap harus berbahasa isyarat :)

For those who are picky eaters (pemilih makanan), sebaiknya menghindari menu-menu lokal, seperti mie kuah lokal Vietnam. Untuk sekali dicoba mungkin tidak menyakitkan, tapi lebih baik bersiap-siap untuk mengalami sakit perut, minimal hati waswas hehehe. Well, karena keterbatasan bahasa, sulit untuk memastikan apa yang ada dalam piring/mangkok.. :) But do not worry too much, ada banyak kedai rumahan yang menyediakan menu makanan "normal", (caution: mayoritas mengandung babi) dan dengan harga yang sangat murah. Kalau ingin porsi besar, silakan mencoba restoran chinese food, mayoritas penjual bisa berbahasa cantonese atau mandarin. Hati-hati dalam memesan karena di tempat semacam ini, porsi makanan nya sangat besar, 1 menu bisa mencukupi untuk 3-4 orang (dengan nasi). Jangan kuatir dengan porsi nasi, karena rata-rata menyediakan lebih dari cukup (can refill *smile*). Untuk restoran sejenis cafe.. jangan memesan minum terlebih dahulu, karena biasanya mereka memberikan ocha/teh gratis bagi setiap pengunjung (again, bottomless). Dan harga yang diberikan relatif sangat murah..

Transportasi di HCMC mayoritas menggunakan motor.. Traffic here is so terrible. Just to be safe, lebih baik menggunakan jasa taksi. Seperti halnya taksi di Jakarta, kita harus pintar-pintar memilih taksi. Untuk pilihan yang aman, gunakan VINASUN atau MAILINH Taxi. Ada banyak taksi dengan argo yang bisa sangat mengejutkan bila salah memilih :) Tidak seperti Jakarta, taksi di HCMC bisa memuat sampai dengan 7 penumpang, jadi tak perlu kuatir bila bepergian dalam kelompok :)

Jangan lupa berkunjung ke pasar malam (night market) di wilayah Benh Thanh Market. Pasar malam baru dimulai jam 7 malam, siap-siap lah untuk mencoba beragam menu menarik di sini, termasuk juga berbelanja beberapa souvenir untuk dibawa pulang :)

In the end, untuk travelling di Vietnam, better do it in groups. Bepergian sendiri sangat tidak disarankan :)

Senin, 26 September 2011

First Week @Ho Chi Minh, Vietnam

Apa sih yang menarik tentang Vietnam? Sejujurnya, kalau gooling tentang negeri ini, ada banyak kekurangan yang bisa langsung terdeteksi. Pertama, transportasi..
Ternyata, transportasi di Ho Chi Minh didominasi oleh sepeda motor. Yupss.. hampir seluruh jalan penuh sama motor. Dan jangan pernah mencoba nyetir sendiri di sini, unless u're so very sure of your driving ability or u're definitely ready for an injury. Tertib berlalu lintas di kota ini sungguh aneh nyaris mengesankan. Klakson bisa terdengar di mana pun. Dan aturan belok kanan-kiri-lurus nya pun aneh. Bahkan lalu lintas Jakarta masih lebih teratur dibanding Ho Chi Minh. Belum lagi dengan perbedaan posisi setir dan arah jalan. Di negara ini, posisi sopir ada di sebelah kiri, dan jalur mobilnya berlawanan dengan Indonesia. 

Kelemahan kedua.. not so friendly people. And its obvious. Mayoritas penduduk HCM tidak bertegur sapa dengan turis, walaupun mereka berprofesi sebagai pedagang. Beberapa berbicara dengan suara yang nyaring, dan (maaf) terdengar kurang sopan. But one thing is better, mereka tidak staring saat melihat perempuan berpakaian minim/sexy. And be sure, alot of pretty girls in here. So less of handsome guys, sadly :((

Belanja di HCM? Well, pusat belanja kota ini ada di Ben Thanh Market. Semacam pusat pasar tradisional, menjual beragam buah, local foods, pakaian, accesories dll. Satu hal yang menarik, di toko-toko sepanjang pinggir jalan, menawar tidak diperbolehkan. Di bagian depan toko sudah tertulis "FIXED PRICE" dan seberapa banyak pun kita membeli, tidak akan ada diskon. So, hematlah energi untuk menawar dan perhatikan price tag sebelum membeli.... :)   Because not everything here is cheap.../

Food? Untuk non-Muslim, ini adalah surga makanan murah dan enak, ASALKAN bisa berbahasa lokal hehehe. Sedikit sekali masyarakat lokal yang bisa berbahasa Inggris, dan menariknya, kita akan jadi ahli bahasa tubuh :D

Be ware of local crimes... Vietnam adalah negara yang relatif aman, tapi kewaspadaan tidak boleh dilepas. Perhatikan tas/barang bawaan selama berjalan atau berkendara. Sedikit observasi, kita bisa melihat mayoritas penduduk lokal tidak membawa tas jinjing (female bags). 

Another notice, sedikit sekali bus kota yang beroperasi di kota ini. Mayoritas adalah taksi dan (AGAIN) sepeda motor. 

Final Notice: untuk yang berniat menjadi turis di Vietnam, lebih baik berwisata dengan tour/travel agency. Never come alone to this country, getting lost is easier than asking "where am i" .. :D

Selasa, 20 September 2011

Promoted - A Chance to Shine or A Stone to Stumble Upon

Finally got Promoted :)

Hati senang, gembira, merasa dihargai dan kerja keras (padahal kalau mau jujur, ga merasa kerja keras hehehe) ternyata tidak diabaikan... :)
That was last week, when i first got the increment and promotion letter.. This week??

Stress dimulai T___T
Ternyata promosi itu bukan hanya sekedar kenaikan jabatan dan salary, please note untuk pekerja-pekerja yang belum berpengalaman di luar sana.. Promosi juga berarti segudang tugas dan tanggung jawab baru. Bukan hanya pekerjaan yang pernah atau sedang kita kerjakan, tapi pekerjaan yang belum pernah kita sentuh sebelumnya. Something really new, something that we need to learn on... sometimes in a hard way :(


The good thing about this is, i get to visit Kuala Lumpur selama kurang lebih 3 minggu, dengan biaya kantor :)
Merasakan penuhnya LRT (kereta commuter), dan Monorail, sampai hiruk pikuknya suasana malam di Bukit Bintang. Senin-Jumat merasakan rutinitas sebagai employee di Kuala Lumpur, then being a tourist on weekend.. Ternyata rutinitas di sana ga beda jauh dengan Jakarta. Even though, personally i still prefer Jakarta. Satu hal yang lebih baik dari Jakarta adalah soal kebersihan.. This city is so clean, unlike Jakarta. Atau mungkin yang keliatan baru sisi terbaik kota KL, sama seperti wilayah Sudirman, Kuningan di Jakarta.

And now, i'm preparing for a new visit to Ho Chi Minh, Vietnam. Yep.. another project to handle. Honestly, hati senang dan menanti-nantikan seperti apa rasanya berkunjung ke Vietnam, yang sedang menjadi tujuan favorit banyak pelancong. But then, satu hal yang menjadi kekhawatiran (mulai menjurus ke ketakutan), adalah masalah tanggung jawab yang dilimpahkan dalam project ini. Kalau saja bisa teriak, mungkin sudah kuteriakkan sekuat tenaga... AARRRRGGGHHHHH SAYA TAKUT!!!!! (dengan sedikit gaya lebay hehehe)..

Duh.. ingin rasanya untuk menenangkan hati ini, ingin sekali bisa saying to myself: You're gonna be alright!!! And truly believe in those words. Please Lord, help me to cope with this.. especially as now i'm on the crossroad of my life.. As now i have to start picking up on which way to go..

Selasa, 10 Mei 2011

Catatan Harian - One day at Work

First blog post :)
Senangnya bisa menulis lagi. Hari ini menganggur di kantor, ga jelas mau ngapain, dan ga niat untuk mencari kerjaan. Sendirian pula, secara rekan kerja yang lain sibuk UAT di klien. Risk as a single fighter, in this case, as a single support for existing client. Tapi ada enaknya juga loh ga kerja dalam tim, bisa flexible nentuin waktu, mau ke klien jam berapa, balik jam berapa. None to ask for approval.

Kalo sepi gini, malah jadi merenung. Dulu, masih SMU, mikir mau kuliah. Uda kuliah, mikir mau kerja, enak sepertinya lihat orang-orang yang uda kerja, bisa beli ini itu, pergi liburan, bebas belanja, dan lain-lain. Sekarang pas uda kerja, rasanya mau balik ke masa-masa SMU. Saat masih bebas dan tanpa tanggung jawab. So, buat para ABG yang mau buru-buru dewasa, jangan deh. Mending nikmati sepuasnya masa-masa bebas kalian. Kecuali memang kalian mau jadi losers, yang ga peduli dengan tanggung jawab, ga punya integritas, dan masa bodo dengan kepercayaan orang lain (macam anggota dewan yang katanya terhormat).

Ternyata, dalam dunia kerja, yang berat itu bukan technical pekerjaannya, tapi justru ke mentalitas kita, rekan kerja, klien dan atasan. Jadi teringat dulu pertama kali masuk kerja, antusiasme luar biasa, nyari-nyari kerjaan, semakin banyak semakin semangat. I was thinking about learning new things, new knowledge, new technology, new methodology, intinya belajar something yang sophisticated. Ternyata oh ternyata, skill teknis yang dipelajari semasa sekolah dan kuliah itu cuma sepersekian yang diaplikasikan ke dunia kerja. Mostly justru adalah mental dan interpersonal skill yang dibutuhkan. Karena semua kemampuan teknis itu bisa kita pick-up along the way, alias belajar di tempat. Sewaktu kita diharuskan mengerjakan hal-hal baru, otomatis kita akan mulai melihat resources dan belajar. So, being smart at school is not a guarantee for success, but being 'wise' at workplace will surely bring you to a higher level.